Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 19 September 2015

ASPEK GEOGRAFI

1.      Aspek Geografi
a.        Aspek fisik
Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik Bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu. Hal ini dapat dilihat dari fenomena kehidpan kita sehari-hari, yaitu :
1)      Iklim dan unsur-unsurnya
Iklim merupakan elemen geografis penting yang dapat mempengaruhi kegiatan manusia. Kondisi Iklim di permukaan bumi bervariasi. Faktor-faktor yang membentuk dari kawasan Asia adalah negara kepulauan yang memiliki empat karakteristik iklim dasar, mereka adalah:
o   suhu rata-rata tahunan yang tinggi.
o   Memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau.
o   kelembaban udara tinggi.
Pengaruh iklim terhadap kegiatan manusia:
o   Nelayan mulai pergi ke laut (berlayar ke laut) di malam hari, karena mereka menggunakan angin lahan, sebaliknya pada siang hari, nelayan kembali ke tanah dengan menggunakan angin laut.
o   Sekitar bulan Oktober-April petani dari Asia mulai bekerja di tanah mereka, karena dalam bulan-bulan tersebut merupakan musim hujan.
2)      Gempa bumi
Gempa, baik tektonik maupun vulkanik, sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Jumlah gempa kali terjadi dipengaruhi oleh posisi geologi.
Efek yang dihasilkan oleh gempa pada kehidupan di permukaan bumi sangat luas, misalnya:
§  Kehadiran gempa tektonik dapat membantu ahli geologi untuk menentukan isi dari mineral dalam litosfer.
§  Kehadiran gempa dapat membantu arsitek dalam menentukan bentuk rumah dan bahan yang digunakan untuk membangun rumah yang tahan gempa
b.        Aspek sosial
Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya.
Aspek-aspek dalam geografi manusia yaitu aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi,sosial,budaya dan politiknya.

Antara geografi fisik dan geografi manusia sangat berkaitan. Lingkungan fisik membatasi dan mengatur kondisi yang berpengaruh terhadap perilaku manusia dan budaya. Sebagai contoh, iklim tertentu cocok untuk pertumbuhan jenis tanaman tertentu. Tanaman seperti padi, tumbuh subur di daerah yang banyak menerima curah hujan. Akan tetapi, agar manusia tetap dapat menanam padi di daerah kurang hujan, mereka melakukan modifikasi lahan dengan membuat saluran pengairan dan kadangkadang mengeksplorasi lingkungan fisik.

Sumber : Bahan Ajar Aspek Geografi  dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015

PENDEKATAN GEOGRAFI

1.      Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial proces) (Yunus, 1997). Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan struktur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen pembentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
§  What? Struktur ruang apa itu?
§  Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
§  When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?
§  Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
§  How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
§  Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur?
Salah satu contoh pendekatan keruangan adalah pada musim hujan Jakarta banjir, karena tidak ada sejengkal tanahpun yang dapat untuk peresapan air, lahan untuk pemukiman, kantor dan jalan. Selain itu penduduknya membuang sampah di saluran air.
Contoh lainnya adalah masalah kekurangan air bersih di Desa Ngara. Sumber masalah tersebut dapat diketahui dengan mengkaji fenomena geosfer di Desa Ngara, misalnya: curah hujan rendah, jenis tanahnya kapur, vegetasinya jarang atau gundul, air daerah tersebut mengandung kadar garam tinggi dan lain-lain. Jika sumber masalah dapat diketahui, maka dapat dicari solusi yang tepat, misalnya: untuk mengurang kadar garam dapat diterapkan permurnian air (osmosis terbalik atau penyulingan).

2.      Pendekatan Kelingkungan

Lingkungan sebagai semua keadaan yang mengelilingi manusia di setiap tempat di permukaan bumi. Keterkaitan antara manusia dengan lingkungan mempunyai kaitan dengan dua arah. Manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia.
Pendekatan kelingkungan menerapkan konsep ekosistem dalam mengkaji suatu fenomena yang mempunyai keterkaitan antara aspek fisik dengan aspek manusia dalam suatu ruang.
Kemiskinan sebagai salah satu masalah sosial, terkait dengan aspek fisik suatu ruang dimana masalah tersebut berada.  Banjir sebagai salah satu masalah fisik terkait dengan aspek manusia dalam ruang. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa tinjauan terhadap suatu masalah dalam rangka mencari alternatif pemecahan harus memperhatikan aspek fisik dan aspek manusia dalam suatu ruang dimana masalah tersebut berada.
            Contoh: Daerah jakarta banjir disebabkan oleh aktivitas manusia yang sering membuang sampah di sungai dan banyaknya bangunan.
Contoh lainnya adalah masalah rendahnya kualitas udara (banyak asap) di Kota Jogja. Penyebab rendahnya kualitas udara Kota Jogja dapat diketahui dengan menganalisis interaksi manusia dengan lingkungan sekitar, misalnya: Masyarakat Kota Jogja banyak menggunaan kendaraan bermotor, membakar sampah sembarangan, merokok, dan lain-lain. Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya kualitas udara Kota Jogja akibat banyaknya kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan menambah angkutan umum yang lebih ramah lingkungan (menggunakan BBG) dan penghijauan.

3.      Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan kompleks wilayah membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Analisis geografi dalam pendekatan kompleks wilayah mempelajari fenomena atau kejadian berdasarkan hubungan aspek-aspek suatu wilayah tertentu yang berkaitan dengan wilayah lainnya. Artinya, permasalahan yang dikaji dalam pendekatan kompleks wilayah adalah permasalahan keruangan kompleks antar wilayah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya pada satu ruang wilayah tertentu.
Fenomena geosfer yang terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga perbedaan ini membentuk karakteristik wilayah. Perbedaan ini dapat menyebabkan interaksi antar wilayah. Terkadang interaksi tersebut dapat menimbulkan masalah yang tidak bisa dicari solusi yang tepat dengan mengkaji hanya satu daerah saja tanpa melibatkan daerah sekitarnya (daerah lain yang turut mempengaruhi daerah tersebut). Oleh karena itu, pendekatan kewilayahan lebih tepat untuk diterapkan mengatasi masalah tersebut.
Pendekatan kompleks wilayah adalah  upaya dalam mengkaji masalah atau fenomena geosfer yang terjadi di suatu daerah dengan menggabungkan pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan dengan melibatkan daerah  di sekitarnya.
Contohnya, untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemda DKI bekerjasama dengan Pemda daerah sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) untuk memperbaiki DAS dan menggalakkan penghijauan. 
Contoh lainnya adalah rendahnya kualitas Air Sungai Sanga (kandungan logam berat melebihi standar kesehatan, misalnya: merkuri) di Desa Ria. Penerapan Pendekatan Kewilayahan dapat diterapkan untuk kasus ini. Karena Desa Ria Terletak pada bagian hilir sungai serta tidak ada fenomena geosfer atau aktivitas manusia yang mengarah terhadap peningkatan kadar Merkuri dalam air sungai maka sumber masalah berasal dari dari daerah lain, misalnya di bagian Hulu Sungai Sanga (Desa Ngala). Maka di Desa Ngala dikaji fenomena geosfer dan aktivitas manusia. Hasilnya diketahui, bahwa: di Desa Ngala terdapat aktivitas penambangan emas tradisional yang tidak ramah lingkungan dengan menggunakan raksa sebagai upaya pemurnian emas. Limbah dari hasil permurnian langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan lebih lanjut. Akibatnya air sungai yang tercemar limbah raksa (merkuri) mengalir melewati Desa Ria.

Sumber : Bahan Ajar Pendekatan Geografi  dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015

PRINSIP GEOGRAFI

A.     PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
1.     Prinsip Penyebaran
Prinsip ini mengkaji gejala dan fakta geografi baik yang berkenaan dengan alam maupun yang berkenaan dengan manusia yang tersebar di permukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta geografi di permukaan bumi tidak merata di setiap wilayah. Dengan melihat dan menggambarkan berbagai gejala dan fakta geografi dalam peta, maka kita akan dapat mengungkapkan  hubungannya antara satu sama lainnya. selanjutnya juga akan dapat memprediksi keadaanya di kemudian hari. prinsip penyebaran menjadi kunci utama pada studi geografi karena dengan prinsip ini dapat pula dijelaskan prinsip-prinsip lainnya.
Contoh:
·       Persebaran flora dan fauna di Indonesia yang dibagi menjadi 3 bagian menurut garis Wallace dan garis Weber.
·       Penduduk di daerah subur, biasanya membuat pemukiman yang mengelompok, sedangkan penduduk di daerah pegunungan membuat pemukiman yang tersebar.

2.     Prinsip Interelasi
Setelah melihat gejala dan fakta geografi dalam penyebarannya yang tidak merata dalam ruang atau wilayah-wilayah tertentu, akan dapat diungkapkan pula hubungan satu sama lain. prinsip interelasi dapat mengungapkan hubungan antara faktor fisik dengan faktor fisik, faktor manusia dengan faktor manusia, dan faktor fisik dengan faktor manusia. Dari hubungan tersebut akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi di tepat atau wilayah tertentu.
Contoh:
·         Faktor fisk dan faktor fisik: Indonesia menjadi wilayah rawan gunung meletus karena dilewati oleh tiga sistem pegunungan api dunia (ring of fire).
·         Faktor manusia dan faktor fisik: Banjir di kota jakarta seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan.

3.     Prinsip Deskripsi
Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip dalam studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala atau masalah yang sedang dikaji. Prinsip ini dapat dijelaskan melalui kata-kata, diagram, grafik, atau tabel. Bentuk-bentuk deskripsi tersebut akan memberikan penjelasan tentang apa yang sedang dikaji.
Contoh:
§  Wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di Jakarta Timur, 20 persen di Jakarta Barat, 10 persen di Jakarta Pusat, 20 pesen di Jakarta Selatan, dan 20 persen di Jakarta Barat.
§  Peta Struktur Ruang Kota Malang

4.     Prinsip Korologi
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang komprehensif karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip korologi merupakan ciri dari geografi modern yang diperkenalkan oleh Alfred Hettner. Pada prinsip ini gejala, fakta, dan masalah ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Faktor, sebab, dan akibat terjadinya suatu gejala atau masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari ruang yang bersangkutan. Ruang ini memberikan karakteristik kepada kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk karena ruang merupakan satu kesatuan utuh.
Contoh:

§  Titik banjir di Jakarta terpusat di sekitaran daerah aliran sungai Ciliwung, pesanggrahan, dan kali Angke. Wilayah rawan banjir di DKI Jakarta 30 persen berada di jakarta timur, 20 persen di jakarta barat, 10 persen di jakarta pusat, 20 pesen di jakarta selatan, dan 20 persen di jakarta barat. banjir tersebut seringkali diakibatkan oleh perilaku penduduk yang tidak mempedulikan kelestarian lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, alih fungsi lahan di hulu sungai, dsb. Hulu sungai-sungai tersebut meliputi wilayah bogor dan depok. jadi, untuk meminimalisir dampak banjir di jakarta diperlukan kerjasama antara pemimpin dan masyarakat bogor, depok, dan jakarta (komprehensif=menyeluruh).

Sumber : Bahan Ajar Prinsip Geografi  dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015

konsep dasar geografi

Geografi mengkaji aspek fisik (litosfer, hidrosfer, atmosfer dan biosfer) dan aspek manusia dalam ruang. Dari obyek yang sangat luas ini, sering mengakibatkan tidak jelasnya perbedaan antara geografi dengan ilmu lain. Salah satu cara yang dipakai untuk membedakan geografi dengan ilmu lainnya adalah dengan menekankan pada konsep-konsep esensinya. Konsep esensial geografi merupakan konsep yang membedakan ilmu geografi dengan ilmu lainnya. Konsep-konsep esensial geografi meliputi letak/lokasi, jarak, pola, morfologi, aglomerasi, keterjangkauan, interaksi, nilai kegunaan, distribusi/diferensiasi keruangan, dan keterpaduan/sintesis.

1.    Konsep lokasi
Konsep lokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
a.    Lokasi Relatif : suatu daerah, tempat, atau lokasi yang ditentukan oleh tempat atau lokasi lain disekitarnya, dengan demikian konsep lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan daerah atau lokasi yang dijadikan patokan.

Contoh : Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera. Kondisi Indonesia dalam hal ini dapat ditentukan dari sudut pandang benua serta dari samudera. Hal ini menyebabkan lokasi Indonesia relatif dapat berubah sesuai sudut pandang serta lokasi yang dijadikan patokannya.
b.    Lokasi absolut : Lokasi daerah yang ditentukan oleh garis astronomis yaitu garis lintang dan garis bujur. Lokasi ini merupakan lokasi patokan tetap yang mana berpatokan pada garis astronomis bumi.
Contoh :   Kota Malang secara astronomis terletak antara 7,06° LS8,02° LS dan 112,06° BT – 112,07° BT.
2.    Konsep jarak
Jarak adalah sela atau ruang yang menghubungkan dua buah objek yang dapat ditentukan atau diukur dalam satuan waktu atau panjang. Jarak antara lokasi tertentu sangat penting dalam geografi dan banyak aspek sangat ditentukan oleh jarak. Misal harga tanah semakin mahal apabila mendekati kawasan kota dan pusat kota, sebaliknya kenyamanan bermukim semakin jauh jaraknya dari pusat-pusat kegatan semakin baik/nyaman sampai pada waktu tertentu. 
Konsep jarak ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jarak relatif dan jarak absolut.
a.    Jarak relatif adalah dua buah objek yang diukur berdasarkan lama perjalanan dengan ukuran waktu.
Contoh : Jarak yang ditempuh antara Jakarta ke Singapura  adalah 2 jam . Namun ada yang mengatakan bahwa jarak yang ditempuh dari Jakarta ke Singapura adalah 26 jam. 2 jam ditempuh dengan pesawat terbang, dan 26 jam ditempuh dengan kapal laut.
b.    Jarak absolut adalah jarak dua buah objek yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan yang telah terstandarisasi seperti mil atau kilometer (jarak sebenarnya)
Contoh : Jarak antara Malang ke Yogyakarta adalah 364 km. Jarak ini telah memiliki standar mutlak dan tidak dapat diumpamakan.
3.    Konsep keterjangkauan
Konsep keterjangkauan adalah dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain secara maksimum atau maksimal.  Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh diukur dengan jarak fisik, biaya dan waktu serta berbagai hambatan medan.
Contoh :  
Transpotasi di pulau jawa dominan memakai transportasi darat karena topografi pulau Jawa relatif datar dibandingkan dengan topografi pulau Irian Jaya yang topografinya kasar sehingga harus menggunakan transportasi udara.
4.    Konsep pola
Konsep pola terkait dengan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Contoh : -   Pemukiman sepanjang kali ciliwung
Pola aliran air sungai yang berbelok-belok (meander).
5.    Konsep Morfologi
Konsep morfologi terkait dengan bentuk muka bumi akibat proses alam dan dipengaruhi pula oleh aktivitas manusia.
Contoh : Daerah pantai cenderung morfologinya datar dibandingkan dengan daerah pegunungan sehingga berpengaruh terhadap aktivitas pertanian.

6.    Konsep aglomerasi
Konsep aglomerasi ini merupakan konsep yang mengelompokkan suatu peristiwa dan fenomena sesuai dengan kegiatan dan aktivitas manusia.
Contoh : - Kawasan Pemukiman kumuh
Kawasan industri  
7.    Konsep differensiasi area
Wilayah dipermukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumberdaya, dan manusia yang berbeda, antara satu dengan lainnya. Berbagai gejala dan permasalahan geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, konsep differensiasi area ini digunakan  untuk membandingkan  suatu daerah dengan daerah lainnya yang memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Contoh :   Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan, sedangkan daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian petani.
8.    Konsep interaksi
Konsep interaksi terkait dengan kenyataan bahwa keberadaan suatu wilayah akan mempengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Interaksi antara manusia dengan manusia (kelompok), manusia dengan lingkungannya membentuk suatu sistem yang disebut dengan ekosistem (rumah tangga)  serta sistem keruangan (spatial system). Sebagai suatu sistem, maka perubahan salah satu sub sistem akan berpengaruh terhadap sub sistem lainnya, karena saling melengkapi dan saling membutuhkan. Tidak ada satupun wilayah yang dapat memenuhi semua kebutuhan penduduknya secara tersendiri. Interaksi antar wilayah ditandai dengan adanya aliran barang, orang, uang (transportasi), informasi, ide, teknologi (komunikasi),dll
9.    Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan artinya adalah peran dan manfaat yang diberikan oleh suatu daerah atau wilayah pada masyarakat atau makhluk hidup di sekitarnya.
Contoh :
§  Wilayah dataran tinggi sangat berpotensi untuk lahan pertanian disamping tanahnya yang subur, suhu serta pengelolaan air juga sangat mendukung.
§  Ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai penting dalam geografi terkait dengan fungsi fisis (iklim mikro, resapan air, tempat satwa) dan sosial (estetika, tempat bermain, dll) dari ruang tersebut
Desa memberikan bahan baku dan sumber tenaga kerja terhadap kota, sehingga proses industrialisasi berjalan dengan lancar dan produk hasi industri nanti akan didistribusikan kembali ke desa-desa.
10.        Konsep keterkaitan keruangan
Konsep keterkaitan ruang adalah konsep suatu wilayah atau daerah yang dipengaruhi dan dikaitkan dengan ruang daerah lainnya.
Contoh :
§  Lalu-lintas di Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
§  Singapura dilanda kabut asap akibat pembakaran hutan di Riau

Sumber :
Bahan Ajar Konsep Dasar Geografi  dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015