Blogroll

Sabtu, 19 September 2015

konsep dasar geografi

Geografi mengkaji aspek fisik (litosfer, hidrosfer, atmosfer dan biosfer) dan aspek manusia dalam ruang. Dari obyek yang sangat luas ini, sering mengakibatkan tidak jelasnya perbedaan antara geografi dengan ilmu lain. Salah satu cara yang dipakai untuk membedakan geografi dengan ilmu lainnya adalah dengan menekankan pada konsep-konsep esensinya. Konsep esensial geografi merupakan konsep yang membedakan ilmu geografi dengan ilmu lainnya. Konsep-konsep esensial geografi meliputi letak/lokasi, jarak, pola, morfologi, aglomerasi, keterjangkauan, interaksi, nilai kegunaan, distribusi/diferensiasi keruangan, dan keterpaduan/sintesis.

1.    Konsep lokasi
Konsep lokasi dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
a.    Lokasi Relatif : suatu daerah, tempat, atau lokasi yang ditentukan oleh tempat atau lokasi lain disekitarnya, dengan demikian konsep lokasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan daerah atau lokasi yang dijadikan patokan.

Contoh : Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera. Kondisi Indonesia dalam hal ini dapat ditentukan dari sudut pandang benua serta dari samudera. Hal ini menyebabkan lokasi Indonesia relatif dapat berubah sesuai sudut pandang serta lokasi yang dijadikan patokannya.
b.    Lokasi absolut : Lokasi daerah yang ditentukan oleh garis astronomis yaitu garis lintang dan garis bujur. Lokasi ini merupakan lokasi patokan tetap yang mana berpatokan pada garis astronomis bumi.
Contoh :   Kota Malang secara astronomis terletak antara 7,06° LS8,02° LS dan 112,06° BT – 112,07° BT.
2.    Konsep jarak
Jarak adalah sela atau ruang yang menghubungkan dua buah objek yang dapat ditentukan atau diukur dalam satuan waktu atau panjang. Jarak antara lokasi tertentu sangat penting dalam geografi dan banyak aspek sangat ditentukan oleh jarak. Misal harga tanah semakin mahal apabila mendekati kawasan kota dan pusat kota, sebaliknya kenyamanan bermukim semakin jauh jaraknya dari pusat-pusat kegatan semakin baik/nyaman sampai pada waktu tertentu. 
Konsep jarak ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jarak relatif dan jarak absolut.
a.    Jarak relatif adalah dua buah objek yang diukur berdasarkan lama perjalanan dengan ukuran waktu.
Contoh : Jarak yang ditempuh antara Jakarta ke Singapura  adalah 2 jam . Namun ada yang mengatakan bahwa jarak yang ditempuh dari Jakarta ke Singapura adalah 26 jam. 2 jam ditempuh dengan pesawat terbang, dan 26 jam ditempuh dengan kapal laut.
b.    Jarak absolut adalah jarak dua buah objek yang diukur berdasarkan ukuran panjang dengan satuan yang telah terstandarisasi seperti mil atau kilometer (jarak sebenarnya)
Contoh : Jarak antara Malang ke Yogyakarta adalah 364 km. Jarak ini telah memiliki standar mutlak dan tidak dapat diumpamakan.
3.    Konsep keterjangkauan
Konsep keterjangkauan adalah dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain secara maksimum atau maksimal.  Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh diukur dengan jarak fisik, biaya dan waktu serta berbagai hambatan medan.
Contoh :  
Transpotasi di pulau jawa dominan memakai transportasi darat karena topografi pulau Jawa relatif datar dibandingkan dengan topografi pulau Irian Jaya yang topografinya kasar sehingga harus menggunakan transportasi udara.
4.    Konsep pola
Konsep pola terkait dengan bentuk, struktur, dan persebaran fenomena atau kejadian di permukaan bumi baik gejala alam maupun gejala sosial.
Contoh : -   Pemukiman sepanjang kali ciliwung
Pola aliran air sungai yang berbelok-belok (meander).
5.    Konsep Morfologi
Konsep morfologi terkait dengan bentuk muka bumi akibat proses alam dan dipengaruhi pula oleh aktivitas manusia.
Contoh : Daerah pantai cenderung morfologinya datar dibandingkan dengan daerah pegunungan sehingga berpengaruh terhadap aktivitas pertanian.

6.    Konsep aglomerasi
Konsep aglomerasi ini merupakan konsep yang mengelompokkan suatu peristiwa dan fenomena sesuai dengan kegiatan dan aktivitas manusia.
Contoh : - Kawasan Pemukiman kumuh
Kawasan industri  
7.    Konsep differensiasi area
Wilayah dipermukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumberdaya, dan manusia yang berbeda, antara satu dengan lainnya. Berbagai gejala dan permasalahan geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, konsep differensiasi area ini digunakan  untuk membandingkan  suatu daerah dengan daerah lainnya yang memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Contoh :   Daerah laut penduduknya bermata pencaharian nelayan, sedangkan daerah pegunungan penduduknya bermata pencaharian petani.
8.    Konsep interaksi
Konsep interaksi terkait dengan kenyataan bahwa keberadaan suatu wilayah akan mempengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Interaksi antara manusia dengan manusia (kelompok), manusia dengan lingkungannya membentuk suatu sistem yang disebut dengan ekosistem (rumah tangga)  serta sistem keruangan (spatial system). Sebagai suatu sistem, maka perubahan salah satu sub sistem akan berpengaruh terhadap sub sistem lainnya, karena saling melengkapi dan saling membutuhkan. Tidak ada satupun wilayah yang dapat memenuhi semua kebutuhan penduduknya secara tersendiri. Interaksi antar wilayah ditandai dengan adanya aliran barang, orang, uang (transportasi), informasi, ide, teknologi (komunikasi),dll
9.    Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan artinya adalah peran dan manfaat yang diberikan oleh suatu daerah atau wilayah pada masyarakat atau makhluk hidup di sekitarnya.
Contoh :
§  Wilayah dataran tinggi sangat berpotensi untuk lahan pertanian disamping tanahnya yang subur, suhu serta pengelolaan air juga sangat mendukung.
§  Ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai penting dalam geografi terkait dengan fungsi fisis (iklim mikro, resapan air, tempat satwa) dan sosial (estetika, tempat bermain, dll) dari ruang tersebut
Desa memberikan bahan baku dan sumber tenaga kerja terhadap kota, sehingga proses industrialisasi berjalan dengan lancar dan produk hasi industri nanti akan didistribusikan kembali ke desa-desa.
10.        Konsep keterkaitan keruangan
Konsep keterkaitan ruang adalah konsep suatu wilayah atau daerah yang dipengaruhi dan dikaitkan dengan ruang daerah lainnya.
Contoh :
§  Lalu-lintas di Jakarta selalu macet karena adanya mobilitas penglaju (pekerja) yang rumahnya di pinggiran Jakarta (Bodetabek) tetapi bekerja di Jakarta.
§  Singapura dilanda kabut asap akibat pembakaran hutan di Riau

Sumber :
Bahan Ajar Konsep Dasar Geografi  dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015

0 komentar:

Posting Komentar