Blogroll

Minggu, 20 September 2015

ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

GERAKAN ROTASI BUMI


Rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada porosnya/sumbunya dari barat ke timur dengan durasi 24 jam dalam sekali putaran.


Cepatnya gerakan rotasi bumi memberi efek pandangan terhadap benda angkasa lainnya berjalan dari timur ke barat. Jika diibaratkan, kita naik kereta api yang berjalan, maka tampaklah pohon-pohon, tiang listrik dan rumah-rumah yang dilewati kereta seakan-akan berlarian. Gerakan pohon-pohon dan tiang-tiang listrik tersebut dinamakan gerak semu. Bayangkanlah bahwa sekarang kita sedang "menumpang" bumi yang sedang melaju dalam rotasinya. Maka semua benda yang terlihat dari bumi seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang seolah-olah bergerak dari timur ke barat itulah yang disebut gerak semu benda-benda langit. Akibat yang sangat berpengaruh dari gerak rotasi bumi terhadap kehidupan di bumi adalah pergantian siang dan malam.
Bumi berotasi berputar dengan teratur dan disiplin selama 23 jam 56 menit setiap hari. Peristiwa siang di suatu tempat di bumi pada dasarnya tempat tersebut sedang menghadap sinar matahari sedangkan peristiwa malam adalah permukaan bumi yang sedang membelakangi sinar matahari. Ketika bumi sedang berotasi, jarang di antara kita yang menyadarinya, hal ini karena selubung udara (atmosfer) bumi turut serta berputar. Seandainya atmosfer bumi tidak ikut berputar maka angin kencang akan menerpa seluruh permukaan bumi dan tentunya tidak ada kehidupan yang tenang karena  kencangnya rotasi bumi. 

  AKIBAT TERJADINYA ROTASI BUMI

Selain menciptakan pergiliran siang dan malam, rotasi bumi juga mengakibatkan:
1.      Adanya Peredaran Semu Harian Benda Langit
Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa matahari, bintang, dan bulan bergerak dari timur menuju barat. Pergerakan benda langit itu dinamakan peredaran semu harian. Bintang menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu selama 23 jam 56 menit (disebut satu hari bintang), tetapi matahari menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu 24 jam, sedangkan bulan memakan waktu peredarannya 24 jam 50 menit perhari. Periode peredaran semu matahari yang lebih lama dari bintang merupakan akibat gerak revolusi sedangkan periode peredaran semu bulan sebagai akibat dari bulan yang berevolusi mengedari bumi.
2.      Perbedaan Waktu
Perhitungan waktu yang kita gunakan sehari-hari adalah waktu matahari. Untuk memahami perbedaan waktu di bumi pahami dulu putaran globe dengan baik. Pada globe terlihat garis-garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Garis-garis tersebut dinamakan garis meridian. Berbicara tentang perhitungan waktu di bumi, terkait dengan garis meridian. Garis meridian yang
melalui daerah Greenwich, dekat kota London di Inggris ditetapkan sebagai garis meridian 0 derajat.
Jika di Greenwich yang memiliki standar meridian 0 derajat sedang pukul 07.00 waktu setempat (Greenwich Mean Time atau GMT) maka di Indonesia bagian Barat (WIB) yang memiliki standar meredian 1050 BT sudah pukul 14.00 WIB. Hal ini karena 105:15 = 7 jam. Selisih waktu Greenwich dan WIB adalah 7 jam lebih awal. Indonesia yang memiliki batas astronomi antara 950 BT – 1410 BT memiliki panjang wilayah 46 derajat (141-95 = 46). Berdasarkan hal itu negara kita dapat dibedakan dalam 3 wilayah waktu yaitu standar meridian 1050 BT ditetapkan sebagai batas Waktu Indonesia Barat (WIB) Daerah WIB meliputi: Sumatra, Jawa, Kalbar, Kalteng, standar meridian 1200 BT ditetapkan sebagai
waktu Indonesia Tengah (WITA) meliputi: Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kaltim, Kalsel dan standar Meridian 1350 BT ditetapkan sebagai Waktu Indonesia Timur (WIT) meliputi: Maluku dan Irian Jaya (Papua). 

3.      Pembelokan Arah Angin
Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Meskipun demikian arah angin tidak sama persis dengan arah gradien tekanan, hal ini disebabkan adanya efek gaya Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif terhadap bumi.




GERAKAN REVOLUSI BUMI

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari dari barat ke timur (berlawanan arah jarum jam). Bentuk lintasan edar bumi mengelilingi matahari adalah elips, dan lintasannya disebut orbit bumi. Periode satu kali edar tepatnya selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Selama mengitari matahari, poros bumi selalu miring 23,5terhadap garis yang tegak lurus.



AKIBAT REVOLUSI BUMI

Akibat dari revolusi bumi dan kemiringan sumbu yang tetap 66,50 mengakibatkan pengaruh sebagai berikut:
1.      Terjadinya Peredaran Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan matahari selama 6 bulan ke arah utara dan 6 bulan kemudian berganti ke selatan. Gerak semu tahunan matahari adalah gerakan semu matahari di khatulistiwa bolak balik antara 23,50 lintang utara dan lintang selatan.



2.      Perubahan Panjang Waktu Siang dan Malam
Pada waktu tanggal 21 Juni, yaitu matahari beredar pada garis lintang 23,50 LU atau di GBU daerah yang dilaluinya mengalami siang hari lebih panjang daripada pada malam hari sebaliknya pada tanggal 22 Desember di tempat ini periode siang hari lebih pendek dan periode malam hari lebih panjang. Keadaan ini berlaku di semua daerah yang berada di belahan bumi utara. Keadaan di belahan bumi selatan, pada tanggal 21 Juni memiliki malam yang lebih panjang daripada siang harinya. Pada tanggal 22 Desember, siang hari lebih panjang daripada malam hari. Adapun padatanggal 21 Maret dan 23 September, siang hari akan sama panjang dengan malam hari di semua tempat di permukaan bumi kecuali di kutub.

3.      Pergantian Musim
Sebab-sebab terjadinya pergantian musim di bumi:
-        Karena sumbu bumi condong/ miring (66,50) terhadap bidang orbit ataupun ekliptika sehingga matahari dilihat dari bumi seolah bergerak ke arah utara dan/ selatan khatulistiwa
-        Karena adanya revolusi bumi
-        Sumbu bumi selalu sejajar dengan dirinya sendiri.

Selain perbedaan panjang waktu malam dan siang, revolusi bumi juga berakibat pada pergantian musim. Daerah tropis yang dilalui angin musim terjadi pergantian musim hujan dan kemarau.

No
Waktu
Musim GBU
Musim GBS
1
21 Maret – 21 Juni
Semi
Gugur
2
21 Juni – 23 September
Panas
Dingin
3
21 September – 22 Desember
Gugur
Semi
4
22 Desember – 21 Maret
Dingin
Panas

SUMBER :
Bahan Ajar Rotasi dan Revolusi bumi dari PPG SM-3T Geografi  Universitas Negeri Malang tahun 2015

0 komentar:

Posting Komentar